Berita

Pada 20 Desember, Bernstein menyatakan bahwa valuasi Nvidia (NVDA.O) relatif terhadap Indeks Semikonduktor Bursa Efek Philadelphia kini jarang sekali menarik, dengan kelipatan valuasi secara keseluruhan menunjukkan prospek pengembalian yang baik di masa depan. Analis Stacy Rasgon menulis bahwa, dibandingkan dengan indeks saham chip, valuasi Nvidia "saat ini didiskon sekitar 13%, berada di persentil pertama secara historis. Faktanya, dalam sepuluh tahun terakhir hanya ada 13 hari perdagangan di mana valuasi saham Nvidia relatif terhadap SOX lebih rendah dari saat ini." Valuasi Nvidia baru-baru ini sekitar 25 kali EPS masa depan, "bagi perusahaan ini, price-earning ratio 25 kali untuk masa depan berarti harga sahamnya berada di persentil ke-11 dari distribusi valuasi selama sepuluh tahun terakhir," tingkat ini "secara absolut sudah cukup murah", dan "dalam sepuluh tahun terakhir, setiap investor yang membeli Nvidia saat valuasinya di bawah 25 kali selalu memperoleh pengembalian yang besar—rata-rata pengembalian lebih dari 150% dalam satu tahun, dan tidak pernah mengalami kerugian selama periode tersebut." Bernstein memberikan peringkat "outperform" untuk Nvidia, dengan target harga sebesar 275 dolar AS.

Tiga mantan eksekutif FTX, yaitu Caroline Ellison, Gary Wang, dan Nishad Singh, telah setuju untuk menerima putusan. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menyatakan telah menyelesaikan kasus terhadap tiga tokoh kunci di balik runtuhnya FTX, termasuk CEO Alameda Reserve, Caroline Ellison. Jika perjanjian ini disetujui oleh pengadilan, para mantan eksekutif FTX tersebut akan menghadapi pembatasan karier, di mana Caroline Ellison dilarang menjabat di perusahaan selama sepuluh tahun.

Jinse Finance melaporkan bahwa United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada tanggal 19 merilis laporan yang menyatakan bahwa pada tahun 2033, ukuran pasar global artificial intelligence (AI) diperkirakan akan mencapai 4,8 triliun dolar AS, dengan proporsi yang meningkat secara signifikan di antara teknologi-teknologi terdepan, menjadikannya bidang teknologi kunci yang paling dominan. Sebaliknya, perubahan proporsi pasar untuk teknologi seperti Internet of Things, blockchain, kendaraan listrik, dan photovoltaic surya relatif terbatas. Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa perkembangan pesat AI terutama terkonsentrasi pada beberapa ekonomi utama dan perusahaan besar, yang dapat memperburuk ketidakseimbangan pembangunan antara negara dan perusahaan. Laporan tersebut menyerukan investasi strategis dan mekanisme tata kelola global yang lebih inklusif untuk mendorong hasil pengembangan artificial intelligence agar dapat dibagikan secara lebih luas.