Bitcoin Telah Memasuki Pasar Bear, Kata Para Analis—Ini Alasannya

Permintaan Bitcoin melemah dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan penurunan kepemilikan ETF, investor besar yang mengakumulasi lebih lambat, dan indikator derivatif yang menurun, menurut data dari CryptoQuant.

Dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat, perusahaan analitik tersebut mengatakan permintaan Bitcoin turun di bawah tren jangka panjangnya pada awal Oktober, sebuah perubahan yang secara historis menandakan pasar bearish.

“Sejak 2023, Bitcoin telah mengalami tiga gelombang permintaan spot, didorong oleh peluncuran ETF spot AS pada Januari 2024, kemenangan pemilihan presiden Trump, dan gelembung perusahaan treasury Bitcoin,” kata laporan tersebut. “Namun, pertumbuhan permintaan memasuki periode perlambatan sejak awal Oktober dan kini tumbuh di bawah tren. Oleh karena itu, kami percaya sebagian besar pertumbuhan permintaan siklus ini telah berlalu, dengan efek bearish yang sesuai pada harga.”

Laporan ini muncul ketika Bitcoin terus diperdagangkan sedikit di atas angka $88.000, turun 30% dari rekor tertinggi sepanjang masa di atas $126.000 yang dicapai pada awal Oktober.

Menurut CryptoQuant, ETF Bitcoin spot berbasis AS menjadi penjual bersih selama kuartal keempat 2025, dengan total kepemilikan turun sekitar 24.000 BTC, atau sekitar $2,12 miliar. Laporan tersebut membandingkan aktivitas ini dengan kuartal keempat 2024, ketika kepemilikan ETF meningkat tajam selama periode yang sama.

Laporan tersebut juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih lemah di antara alamat yang memegang antara 100 dan 1.000 BTC. CryptoQuant mengatakan kelompok ini—yang mencakup ETF dan akun treasury perusahaan—tumbuh di bawah tren.

“Kelompok ini, yang mencakup ETF dan perusahaan treasury, mewakili sebagian besar pertumbuhan permintaan Bitcoin pada siklus ini,” tulis CryptoQuant. “Pelemahan ini mencerminkan perubahan tren permintaan di akhir 2021, yang mendahului pasar bearish Bitcoin 2022.”

Aksi harga Bitcoin juga telah berubah. Laporan tersebut mengatakan Bitcoin turun di bawah rata-rata pergerakan 365 harinya, sebuah level yang digambarkan CryptoQuant sebagai ambang teknis jangka panjang yang secara historis memisahkan pasar bullish dan bearish.

Dalam siklus sebelumnya, perusahaan tersebut mengatakan, penurunan mengikuti periode ketika pertumbuhan permintaan mencapai puncaknya dan kemudian menurun. CryptoQuant menunjuk pada harga realisasi Bitcoin sebagai titik referensi historis untuk titik terendah pasar bearish.

Perusahaan memperkirakan potensi titik terendah siklus di $56.000 ke depan, yang akan mewakili penurunan 55% dari rekor tertinggi sepanjang masa dan penurunan lebih lanjut 36% dari harga Bitcoin saat ini. Namun, mereka melihat "dukungan harga menengah" di sekitar level $70.000.

Laporan CryptoQuant ini muncul setelah berbulan-bulan penurunan untuk Bitcoin dan aset utama lainnya, menyusul peristiwa likuidasi rekor $19 miliar pada bulan Oktober. Beberapa analis tetap mempertahankan pandangan bullish untuk Bitcoin menjelang 2026, bahkan menyarankan bahwa siklus harga empat tahunan tradisional seharusnya dianggap sebagai peninggalan masa lalu—meskipun CryptoQuant dan yang lainnya terus memproyeksikan kerugian lebih lanjut di masa depan.